waktu adalah pedang

Pages

Wednesday 22 May 2013

KISAH KATAK DAN IBUNYA

Ada rasa tidak nyaman yang dirasakan seekor anak katak ketika langit tiba-tiba menjadi gelap.

" Bu, apa kita akan binasa, kenapa langit tiba-tiba gelap ? "

ucap anak katak sambil merangkul erat lengan ibunya.

Sang ibu menyambut rangkulan itu dengan lembut, dan berkata :

... "Anakku, " (ucap sang induk, kemudian ) " Itu bukan pertanda kebinasaan kita, justru itu adalah tanda baik buat kita. "

jelang sang induk katak sambil terus membelai dan anak katak itupun mulai tenang.

Namun, ketenangan itu tak berlangsung lama tiba-tiba angin bertiup kencang, daun dan tangkai kering mulai berserakan serta berterbangan. Pepohonan meliuk-liuk dipermainkan angin.

Lagi-lagi suatu pemandangan menakutkan buat si anak katak :

" Ibu, itu apa lagi. ? Apa itu yang kita tunggu-tunggu . ??

Tanya si anak katak sambil bersembunyi di balik tubuh ibunya

" Anakku . . . Itu cuma angin dan itu juga pertanda kalau yang kita tunggu pasti akan datang !! "

ujar sang ibu, sambil menenangkan anak katak dan anak katak itupun mulai tenang kembali, ia mulai menikmati tiupan angin yang kencang ya tampak menakutkan.

" Blarrr !!! " suara petir menyambar-nyambar serta kilatan cahaya putihpun kian menjadikan suasanya yang begitu menakutkan. Kali ini sang anak tidak bisa berkata apa-apa dia bukan saja merangkul dan bersembunyi dibalik tubuh ibunya, tapi dia juga gemetar.

" Bu, aku sangat takut !! Takut sekali !!! " ucapnya sambil terus memejamkan mata.

" Sabar, anakku !! "

(ucap ibunya, sambil terus membelai )

" Itu cuma petir. Itu tanda ke tiga bahwa yang kita tunggu tidak akan lama lagi datang, keluarlah dan pandangi tanda-tanda yang tampak menakutkan itu. Bersyukurlah, karena hujan tak lama lagi datang ”

ungkap sang induk katak begitu tenang, lalu anak katak itupun mulai keluar dari balik tubuh ibunya, ia juga mencoba melihat keatas dan memandangi langit yang hitam, serta daun-daun yang bergoyang dihembus angin yang kencang bahkan sambaran petir yang begitu menyilaukan.

Tiba-tiba, ia berteriak kencang :

" Ibuuu . . . . Hujan datang, Hujan datang. Horeeee . . . . . "

Pesan :
Anugerah hidup kadang tampil melalui jalan yang tidak kita inginkan ia tidak datang diiringi dengan tiupan seruling merdu dan juga tidak diantar oleh bidadari serta dayang yang cantik nan rupawan.

0 comments:

Post a Comment